Profil Pengusaha Sukses Suliyanto
Cuma lulusan SD bukan berarti berhenti berusaha. Rejeki Allah mengatur itulah prinspi dipegangnya. Ia berbekal kreatifitas menembus batas. Hanya warga Dusun Kedungmas, Kec. Kalitidu, Bojonegoro bukanlah siapa- siapa. Kini pengusaha sukses berbekal airbrush mengecat sangkar burung perkutut.
Namanya Suliyanto pria 36 tahun bermula dari sekedar menekuni hobi. Bapak dua anak ini dengan penuh hati menjelaskan kisah suksesnya. Dikutip dari blokBojonegoro.com, dirinya mengatakan cuma berbekal keberanian saja.
Latar belakang pendidikan membuatnya cukup minder. Berawal dari dia bekerja di perusahaan pembuatan sangkar burung di Sepanjang, Sidoarjo dan daerah Pasar Turi, Surabaya. Ia mulai berpikir berbisnis sendiri mulai 2001 -an. Cukup lama dia bekerja yaitu tiga tahunan. Selepas cukup menimba ilmu maka dia memulai sendiri.
Untuk modal berbisnis dijual lah sapi peliharaan. Ditambah uang tabungan, hasil penjualan sapi tersebut mulai membeli sangkar setengah jadi di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura. Dari mulai membeli kemudian dilukis, Suliyanto belajar membuat sangkar sendiri.
Dengan bermodal cat dilukislah sangkar menjadi indah. Usahanya semakin berkembang karena memang dia minim persaingan. Pasaran meluas sampai Lamongan, Tuban, Gresik, Surabaya, Monjokerto, Cepu, Blora, Grobogan dan sekitar Purwodadi tentunya.
Pesanan naik maka omzetnya juga naik tinggi. Menurut penjelasannya dia telah mampu menghasilkan omzet mencapai Rp.100 juta seminggu. Menjadi pengusaha sukses membuatnya bisa membeli rumah sendiri, mobil pickup, dan dua motor. Apakah pernah ada masalah? Ternyata dia pernah hampir bangkrut karena dihutang banyak orang.
Ia sempat patah arang. Akan tetapi dia tidak mau patah justru semakin berkreasi melalui aneka teknik. Dia melukisa bak artis melukis di atas kanvas. Sempat diutang pemesan sampai hampir tidak balik modal. Ia lalu mengembangkan aneka pola baru.
Pria kelahiran 30 Desember 1979, menjual sangka karyanya relatif tinggi, ya karena memang memiliki nilai seni ya banyak pembeli berminat. Harga antara Rp.110.000 sampai Rp.210.000 per- sangkar. Ada 10 pola paling diminati pelanggan. "...tapi kalau pesan model berbeda akan tetap dilayani," ujar pengusaha sukses ini.
Pola andalan Suliyanto meliputi hewan, seperti ikan, burung, naga, adapula pola pewayangan. Cara membuat dia menjelaskan: Sebelum dilukis diberi palmir atau cat dasar putih. Dia lantas menjemur sangkar di bawah matahari sampai kering.
Untuk lukisan burung dia butuh waktu satu hingga satu setengah jam. Ia menyebut tergantung pada tingkat kesulitan. Terutama bentuk burung merak menjadi tersulit dikerjakannya karena detail. Keahlian melukis di sangkar didapatkan melalui seorang teman asal Kabupaten Sidorjo, Jawa Timur.
Kini dia mengerjakan dibantu oleh 15 orang karyawan. Dia menutup dengan mengajak kalian lulusan sekolah dasar ataupun yang minder akan pendidikan jadilah pengusaha. Bekerja keraslah seperti sosok Pak Sulis dengan bisnis lukis sangkar burungnya.
Semoga artikel ini menjadi pelajaran bagia siapapun dengan latar pendidikan berapapun.
Latar belakang pendidikan membuatnya cukup minder. Berawal dari dia bekerja di perusahaan pembuatan sangkar burung di Sepanjang, Sidoarjo dan daerah Pasar Turi, Surabaya. Ia mulai berpikir berbisnis sendiri mulai 2001 -an. Cukup lama dia bekerja yaitu tiga tahunan. Selepas cukup menimba ilmu maka dia memulai sendiri.
Untuk modal berbisnis dijual lah sapi peliharaan. Ditambah uang tabungan, hasil penjualan sapi tersebut mulai membeli sangkar setengah jadi di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura. Dari mulai membeli kemudian dilukis, Suliyanto belajar membuat sangkar sendiri.
Dengan bermodal cat dilukislah sangkar menjadi indah. Usahanya semakin berkembang karena memang dia minim persaingan. Pasaran meluas sampai Lamongan, Tuban, Gresik, Surabaya, Monjokerto, Cepu, Blora, Grobogan dan sekitar Purwodadi tentunya.
Pesanan naik maka omzetnya juga naik tinggi. Menurut penjelasannya dia telah mampu menghasilkan omzet mencapai Rp.100 juta seminggu. Menjadi pengusaha sukses membuatnya bisa membeli rumah sendiri, mobil pickup, dan dua motor. Apakah pernah ada masalah? Ternyata dia pernah hampir bangkrut karena dihutang banyak orang.
Ia sempat patah arang. Akan tetapi dia tidak mau patah justru semakin berkreasi melalui aneka teknik. Dia melukisa bak artis melukis di atas kanvas. Sempat diutang pemesan sampai hampir tidak balik modal. Ia lalu mengembangkan aneka pola baru.
Pria kelahiran 30 Desember 1979, menjual sangka karyanya relatif tinggi, ya karena memang memiliki nilai seni ya banyak pembeli berminat. Harga antara Rp.110.000 sampai Rp.210.000 per- sangkar. Ada 10 pola paling diminati pelanggan. "...tapi kalau pesan model berbeda akan tetap dilayani," ujar pengusaha sukses ini.
Pola andalan Suliyanto meliputi hewan, seperti ikan, burung, naga, adapula pola pewayangan. Cara membuat dia menjelaskan: Sebelum dilukis diberi palmir atau cat dasar putih. Dia lantas menjemur sangkar di bawah matahari sampai kering.
Untuk lukisan burung dia butuh waktu satu hingga satu setengah jam. Ia menyebut tergantung pada tingkat kesulitan. Terutama bentuk burung merak menjadi tersulit dikerjakannya karena detail. Keahlian melukis di sangkar didapatkan melalui seorang teman asal Kabupaten Sidorjo, Jawa Timur.
Kini dia mengerjakan dibantu oleh 15 orang karyawan. Dia menutup dengan mengajak kalian lulusan sekolah dasar ataupun yang minder akan pendidikan jadilah pengusaha. Bekerja keraslah seperti sosok Pak Sulis dengan bisnis lukis sangkar burungnya.
Semoga artikel ini menjadi pelajaran bagia siapapun dengan latar pendidikan berapapun.
0 comments:
Post a Comment