Kisah menjadi MC lebih banyak karena ketidaksengajaan. Suatu hari MC utama kelompok dangdut absen menjelang acara dimulai. Bos kelompok dangdut kelimpungan mencari penggantinya. Di antara rombongan kelompok dangdut ada yang nyeletuk, "Sutan, Sutan aja Pak Bos. Udah dia saja pasti bisa. Dia kan tukang ngoceh."
Tentu, didapuk seperti itu Sutan tak bisa menolak. Menolak jadi MC, bisa mematikan kelompok dangdut yang selama ini menjadi sumber mata pencahariannya. Dengan bermodalkan sebotol Kuntul, minuman keras yang dicampur spirtus dan bir, Sutan tampil ke depan dan benar saja langsung ngoceh.
"Bapak-bapak, ibu-ibu dan hadirin sekalian malam ini kami akan menghibur saudara-saudara sekalian dan kami telah mengundang warga negara Jerman yang telah menjadi warga negara Indonesia dan telah mempelajari lagu dangdut, inilah dia Jimmy yang akan membawakan lagu Haram."
Tepuk tangan membahana. Penonton pun meneriakkan nama Jimmy mirip demo buruh zaman sekarang. "Jimmy...Jimmy...Jimmy!
Sutan tidak tahu apa yang ada dalam pikiran penonton saat itu setelah Jimmy yang keluar dan menyanyikan lagu Rhoma Irama itu adalah bukan orang Jerman melainkan warga negara Indonesia. Hanya kulit dan rambut saja yang memang albino.
Yang jelas penonton ikut bergoyang dan menyanyikan syair lagu Haram. Sementara Jimmy bergoyang bukan karena tuntutan koreogri melainkan improvisasi dan gerakannya lebih banyak horizontal dan vertikal karena sebelumnya di kolong panggung kebanyakan menenggak dua botol Kuntul.
Ha-ha-ha...
Kenapa, e, kenapa minuman itu haram
Karena, e, karena merusakkan pikiran
Kenapa, e, kenapa berzina juga haram
Karena, e, karena itu cara binatang
Kenapa semua yang enak-enak itu diharamkan
Kenapa semua yang asyik-asyik itu yang dilarang
Ah-ah-ah-ah-ah-ah-a-a-ah
Itulah perangkap syetan
Umpannya ialah bermacam-macam kesenangan
Kenapa, e, kenapa berjudi itu haram
Karena, e, karena merusak keuangan
Kenapa, e, kenapa mencuri juga haram
Karena, e, karena hai merugikan orang
Kenapa semua yang enak-enak itu diharamkan
Kenapa semua yang asyik-asyik itu yang dilarang
Ah-ah-ah-ah-ah-ah-a-a-ah
Itulah perangkap syetan
Umpannya ialah bermacam-macam kesenangan
Ha-ha-ha...
Biasanya sudah biasa setiap yang akan menyesatkan
Sepintas lalu menyenangkan
Biasanya sudah biasa
Setiap yang akan merugikan
Sepintas lalu menguntungkan
Begitu caranya syetan menggoda kita
Dihiasinya dosa dengan bunga dunia
Sutan kembali ngoceh dan kembali membuat penasaran penonton yang memenuhi alun-alun. "Berikutnya kami bawakan penyanyi dangdut yang insya Allah bulan depan akan masuk dapur rekaman, inilah Rita dari Ambarawa...."
Joget Rita semakin panas menyanyikan Mandi Madu dari Elvy Skaesih. Teriakan penonton makin histeris ketika Rita yang mabuk dalam pengaruh minuman Kuntul pelan-pelan membuka empat kancing bajunya.
Basah, basah, basah, seluruh tubuhah
ah, ah, menyentuh kalbumanis
manis, manis, semanis madu
ah, ah, ah, menyentuh syahdu
Basah diri ini, basah hati ini
kasih dan sayangmu
menyirami hidupku
bagaikan mandi madu
ah, ah, ah, mandi madu
Kau taburkan sejuta pesona
dirimu tak dapat kulupakan
kau sirami bersemilah cinta
bungapun kini mekarlah sudah
Manis manis cintamu
manis manis kasihmu
diri ini bagai mandi madu
Sekatenan tidak hanya di Yogyakarta. Sutan dan kelompoknya juga menggelar hiburan rakyat tersebut sampai ke Pacitan, Ponorogo dan Bangkalan, Madura. Safari Dangdut ke luar daerah itu menggunakan truk dan berlangsung enam bulan. Petaka pula terjadi di Madura.
Hari pertama berlangsung sukses dan menyedot banyak penonton. Begitu juga pada hari kedua. Hari ketiga benar-benar apes. Hiburan rakyat dibubarkan paksa oleh polisi setempat. Kelompok dangdut digerebek. Penyanyi dipaksa turun dari panggung.
Gara-garanya penyanyi dangdut perempuan menyanyikan lagu Elvy Sukaesih terlalu mendesah dan diangggap mengundang berahi. Alasan lainnya, penyanyi dangdut terlalu banyak mempreteli kancingnya sehingga buah dadanya menyembul keluar.
Sutan dan rombongan terpaksa meringkuk di kantor polisi selama tiga hari. Sutan mencari akal agar segera dapat keluar dari kantor polisi. Rupanya antara ide Sutan dan komandan polisi nyambung. Seorang penyanyi dangdut dan sekaligus bahenol ‘dikorbankan’ untuk melayani nafsu bejat sang komandan semalaman.
Sutan merasa itu adalah pilihan terburuk dari beberapa yang terburuk. Lapar dan tanpa harapan saat itu membuat Sutan harus berpikir keras agar kelompok dangdutnya segera keluar dari kantor polisi.
Setelah bebas dan mendapat izin dengan berbagai persyaratan, malamnya kelompok dangdut kembali manggung di tempat yang sama. Kali ini tanpa desahan, tanpa minuman keras, tanpa goyangan erotis dan tanpa membuka kancing baju. Hasilnya, tak ada satu pun penonton.
Inilah pertunjukkan yang paling sial dan Sutan bersama kelompoknya pulang dalam truk terbuka dengan penuh kecewa, lapar dan kelelahan.
0 comments:
Post a Comment